Saturday, January 28, 2017

Pengertian BIOS dan Langkah-langkah pengaturan BIOS

  1. Pengertian BIOS
  2. Bios ( basic input output system ) merupakan sebuah program atau perangkat lunak antar muka tingkat rendah yang berfungsi mengendalikan atau mengotrol perangkat keras yang terpasang pada komputer. Bios biasanya di tanam didalam ROM (Read Only Memory).

  3. Pengaturan bios
  4. Pada saat booting awal BIOS (basic input output system) akan mengambil alih untuk melakukan inisialisasi awal semua komponen yang ada di motherboard. Bios akan melakukan POST (Power On Self Test) dengan mengenali CPU, FPU (math coprocessor), Chip RAM, IC timer pada motherboard, DMA Controller, IRQ Controller, dll. Fungsinya untuk melakukan checking awal dan memastikan semua komponen terpasang dengan baik dan bekerja dengan normal lebih jauh lagi, karena bios menyediakan interface antara sistem operasi dengan hardware yang terpasang pada pc maka bios harus sanggup mengendalikannya secara otomatis apabila sistem operasi melakukan sesuatu proses input output yang melibatkan salah satu komponen hardware di dalamnya. Pentingnya keberadaan bios membuatnya menjadi faktor vital untuk menjaga kelangsungan aktivitas pada pc. Bios tergolong suatu chips, yang diisi dengan cara electromagnetis (pencahayaan). Bios pada umumnya disimpan pada chips EPROM (Erasabe Programmable ROM) atau EEPROM (Electrical Erasable ROM), makanya teknologi saat ini dapat di update (flashing). Ada banyak merek di pasaran, antara lain AMIAWARD dan Phoenix, tergantung dari merek motherboard yang digunakan. Biasanya motherboard yang ada pada komputer build up terdapat bios yang dibuat sendiri dari vendornya (misalnya dell, hp, acer, dll). Pada umumnya, istilah-istilah didalam bios bervariasi tetapi memiliki fungsi yang sama.

  5. Setting bios
  6. Ada banyak option di dalam bios pada umunya dibagi menjadi beberapa kategori terdiri dari option-option pilihan, misalnya sebagai berikut :
    1. Standard Cmos Setup
    2. Merupakan konfigurasi hardware yang paling besar, seperti date, time, hardisk, drive dan video.
    3. Bios Features Setup
    4. Konfigurasi untuk tingkat lanjut, seperti virus, warning, CPU internal cache, external cache, Quick Power On Self Test, Bios Sequence dan Integrated Pheriperal.
    5. Advanced Chipshet Features
    6. Option untuk mengoptimalkan bagi expert dan professional, ada DRAM timing, Cas Latency, SDRAM Cycle Length, AGP Aperture dan AVG mode.
    7. Integrated Pheriperal
    8. Mengendalikan fungsi tambahan pada motherboard seperti port serial maupun parallel. Menonaktifkan (disabled) saja yang tidak dibutuhkan untuk dapat membebaskan IRQ.
    9. PnP / PCI Configuration
    10. Sebaliknya, pilih semua konfigurasi pada pilihan auto, kecuali port usb atau grafik 3D yang sering membuat masalah. Bila demikian berikan interupsi tersendiri.
    11. Load BIOS Delfault dan Load Setup Delfault
    12. Untuk mengembalikan fungsi secara standard sebelum diubah-ubah.
    13. Power Management Setup
    Semakin canggih mekanisme penghematan energi maka semakin membingungkan pilihannya manajemen powernya. Untuk itu perlu pengaturan yang tepat.

  7. Masalah BIOS
  8. BIOS dapat rusak, misalnya masalah pakai, penggunaan yang salah, dan virus, misanya virus CIH. Bios sebenarnaya dapat di update firmwarenya (flashing). Proses perbaikan bios dapat dilakukan dengan pengcopyan flash bios yang rusak pada motherboard yang identik dan sejenis. Flashing atau update dapat berupa software yang dijalankan pada mode DOS dilakukan setup software flashing yang didapatkan dari website motherboard yang bersangkutan.

  9. Langkah-langkah pengaturan BIOS
    • Hubungkan monitor, keyboard, mouse, dan komponen lainnya pada pc. Sesudah itu, tekan tombol power pada pc dan monitor untuk menghidupkan komputer. Setelah itu, pc segera melakukan proses booting.
    • Segeralah menekan tombol "DELETE" atau "F2" pada keyboard untuk masuk ke menu BIOS / CMOS Setup.
    • Anda akan masuk BIOS. Pengaturan untuk jenis BIOS lainnya kurang lebih sama. Hal pertama yang harus dilakuakan adalah mengeset waktu yang akan digunakan oleh komputer. Aturlah melalui menu main system time, untuk mengubahnya, gunakan tombol [+] , [-] dan tombol tab pada keyboard.
    • Selanjutnya, dengan cara yang sama, ubahlah tanggal pada sistem komputer anda melalui menu system date.
    • Setelah mengeset waktu dan tanggal dari sistem, anda juga bisa memasang password agar orang lain tidak dapat mengubah sistem BIOS yang anda buat. Caranya, pilih menu supervisor password, lalu tekan tombol [+] pada keyboard, selanjutnya, memasukkan password anda pada bios Enter password, lalu klik Enter masukkan kembali password anda pada box confirm password, kemudian kembali klik enter. Sekarang status opsi supervisor password pasti menjadi enabled.
    • Bila pc anda akan dipakai bersam-sama, anada juga dapat mengeset user password untuk masing-masing pengguna manfaatkan saja menu user password cara mengesetnya sama dengan pengaturan pada supervisor password.
    • Sekarang bukalah menu Advanced dengan menekan tombol [?] (arah panah kek kanan) pada keyboard anda, lalu pilih 1/0 Deviced Configuration, kemudian enter.
    • Disini anda dapat mengatur penggunaan fitur onboard pada motherboard anda. Misalnya, bila anda menggunakan kartu suara dan modem yang bukan on-board, cobalah obsi on-board ACG> Audio Controller dan on-board ACG> Modern Controller. Menjadi disable dengan menekan tombol [+] pada keyboard anda. Selanjutnya klik esc untuk kembali ke menu advanced.
    • Sekarang pilih opsi PCI konfiguration lalu tekan enter. Kemudian agar slot USB anda berfungsi set opsi USB fungtion menjadi enable. Jika belum anda bisa mengubahnya dengan menekan tombol [+] jika sudah kembali ke menu advanced dengan menekan tombol esc.
    • Selanjutnya, anda dapat mengubah managemnet pengguna listrik dari komputer melalui menu power dengan menekan tombol power [+] namun untuk lebih mudahnya, jangan mengubah hal apapun dalam pengaturan ini.
    • Selanjutnya, buka menu boot untuk memudahkan pengisntalan sistem operasi yang akan dilakuakan stelah ini. Ubahlah pada boot dari pc. Set CD-ROM sebagai device pertama, kemudia hardisk sebgai device kedua, dan floopy boot sebagai device ketiga, dengan menggunakan tombol [+] atau [-]. Gunanya agar tiap kali booting komputer mencari adanya. Sistem opersi di CD-ROM dulu, baru kemudian hardisk dan floopy.
    • Masukkan CD instalasi windows XP ke CD-ROM drive. Setelah itu, pilih menu exit. Exit saving changer untuk keluar dari BIOS dan menyimpan pengaturan yang telah anda buat. Selanjutnya komputer akan di restart. Dan jika tadi anda mengaktifkan user password, maka akan muncul kotak Box password. Isi password tersebut agar komputer dapat melanjutkan proses booting.

No comments:

Post a Comment