Friday, February 15, 2019

SENI MUSIK KONTEMPORER

SENI MUSIK KONTEMPORER

Seni kontemporer merupakan salah satu cabang dalam dunia seni, di mana seni tersebut terpengaruh oleh dampak kekinian. Untuk memperkaya dan menambah wawasan kita mengenai seni rupa kontemporer, kita perlu mengkaji dan mencari referensi dari berbagai sumber. Tentu saja sumber tersebut tidak hanya berasal dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri. Untuk itu, makalah ini disusun agar dapat menambah wawasan dalam mempelajari seni rupa kontemporer.

Seni sendiri memiliki cakupan yang luas. Sepanjang hal tersebiut memiliki nilai keindahan atau nilai estetika, maka hal tersebut bisa disebut sebagai seni. Bisa meliputi seni lukis, seni tari, seni patung, dan lain sebagainya. Pendapat lain mengatakan bahwa seni rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi modernisasi Barat. Ini sebagai pengembangan dari wacana pasca modern (postmodern art) dan pasca kolonialisme yang berusaha membangkitkan wacana pemunculan indegenous art (seni pribumi), atau khasanah seni lokal yang menjadi tempat tinggal (negara) para seniman.

  1. Pengertian dan Tokoh Musik Kontemporer

Seni Kontemporer Indonesia memiliki sejarah yang tidak dapat dipisahkan dari kesenian. Di samping itu, Indonesia memiliki beragam kekayaan berupa kebudayaan tradision yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Seni sendiri merupakan salah satu unsur budaya yang hidup di dalam masyarakat.
Sementara seni kontemporer merupakan bagian dari seni modern yang sedang berkembang di indonesia, yang mana terlihat dari banyak karya seni kontemporer yang dihasikan oleh para seniman dalam negeri. Contohnya adalah pergelaran instrument musik kontemponer yang diberi judul "otot kawat balung wesi" dan "beringin kurung" karya Nyoman Sadra. Nyoman Sadra menggunakan telur dan gergaji sebagai instrumet musiknya.
Kontemporer itu sendiri memiliki arti kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang terjadi di masa sekarang. Sehingga seni kontemporer merupakan seni yang tidak terikat batas ruang dan waktu, tidak berpatokan pada suatu periodisasi seperti abad ke-30, abed ke 1 dan setelahnya.
Seni kontemporer merupakan istilah umum yang digunakan di negara Barat semenjak Perang Dunia Il. Perkembangan seni kontemporer terpengaruh oleh dampak modernisai. Sementara di Indonesia sendiri, seni kontemporer berkembang seiring dengan bertambahnya ragam teknik dan medium yang digunakan untuk menciptakan karya seni. Selain itu penyebab lain adalah karena adanya percampuran antara praktik dan disiplin ilmu yang berbeda, pilihan artistik, dan pilihan presentasi karya. Menurut salah seorabg pemerhati seni. Yasraf Amir Pilang menyebutkan bahwa pengertian seni kontemporer adalah seni yang dibuat lebih kepada masa kini atau bersifat modern. Adapun bila dilihat dari etimologi atau sejarah katanya terdiri dari dua kata yaitu co dan tempo di mana co bermakna bersama dan tempo artinya waktu. Sehingga secara harfiah, seni kontemporer dapat diartikan sebagai seni yang berjalan sebagai refleksi waktu yang sedang dilakoni.
Beberapa tokoh musik kontemporer Indonesia, antara lain sebagai berikut
  1. Harry Roesli

  2. Harry Roesli melahirkan fenomena budaya musik kontemporer yang berbeda, komunikatif dan konsisten memancarkan kritik sosial. Dia mampu secara kreatif melahirkan dan menyajikan kesenian secara komunikatif. Karya-karyanya konsisten memunculkan kritik sosal secara lugas dalam watak musik teater lenong. Beberapa karya musiknya yang terkenal di antaranya: "Musik Rumah Sakit" (1979 dan 1980 di Jakarta). "Parenthese", Musik Sikat Gigi" 1982 di Jakarta), Opera Ikan Asin dan Opera Kecoa

  3. Slamet Abdul Sjukur

  4. Slamet mengaitkan karya musik kontemporer dengan zaman sekarang. Salah satu ciri khasya yaitu adanya sifat mendrobrak. Tetapi saat berbicara mengenai perlunya suatu pembaruan, Slamet tidak terbatas pada permasalahan sosial atau politik. Di dalam musik itu sendiri banyak, hal- hal yang perlu dikembangkan Misalnya yang mempunyai suara uwek-uwek, yang belum pernah ada sebelumnya dalam dunia musik. Hal seperti itu tentu merupakan kreativitas yang dapat mengembangkan seni musik itu sendiri. Dalam pertunjukannya, ada pula tari yang ditampilkan sendirian dan musik yang ditampilkan sendirian.

  5. Djaduk Ferianto

  6. Djaduk Perianto memadukan antara elemen musik tradisional dan modern. Dalam karya musiknya, alat musik yang digunakan sudah sering kita lihat, hanya saja perpaduan yang belum pernah ada sebelumnya. Misalnya grup musiknya yang berbasis di Yogyakarta, Sinten Remen.

  7. I Nyoman Winda

  8. Musik tradisional Bali selama ini didominasi alat-alat pukul (perkusi) sehingga karakteristik musiknya cenderung keras, bersemangat dan lincah. Inilah yang sering dianggap sebagai ciri khas musik Bali. I Nyoman Winda Mengarap musik kontemporer dengan komposisi baru, yaitu simfoni bambu yang dipadu dengan musik vokal.

  9. Al Suwardi

  10. Gamelan Genta sudah lama dianggap mati di Kerajaan Solo. Suara yang indah itu, tampaknya terus terngiang di telinga dan menggugat pikiran dan perasan Al Suwardi yang akhirnya bersusah payah membuat peralatan gamelan genta baru, yang orientasi baru dan tangga nada baru pula. Swara Genta, begitulah judul yang akan menggema dari musik kontemporer Al Suwardi.

  11. Royke (media perkusi)
  12. Royke merupakan seorang musisi yang secara khusus mengeksplorasikan musik musik kontemporer Royke jauh dari nuansa futuristik. Dia menampilkan komposisi dengan kendang kemudian drum akustik serta petikan gitar dengan komposisi yang terkesan klasikal. Menurut Royke musik itu sebenarnya tidak ada yang jelek. Semua musik lahir dari pengolahan ide atau gagasan, apabila di eksplorasi tidak akan habis, khususnya untuk mendapatkan bentuk baru dan taste yang lain. Musik adalah suatu yang universal khususnya untuk menyampaikan pesan dari pembuat musik kepada masyarakat. Bermusik haruslah kreatif, karena kreativitas adalah suatu awal yang tidak akan pernah terputus. Royke mengungkapkan, kehadiran musik kontemporer bukan untuk menyaingi musik konvensional saat ini, melainkan lebih dirujukan pada balancing position

  • Ciri-Ciri dan Bentuk Musik Kontemporer
  • Ada beberapa ciri-ciri musik kontemporer yaitu sebagai berikut
    1 Judul Karya musik kontemporer lazim menggunakan judul yang aneh dan bahkan asing. Misalnya Gymnopedie, Liturgi Kristal, dan Telemusik. Ada juga yang menggunakan bahasa yang sudah tidak lazim, seperti judul karya Steve Reich, Tehilin.
    2 Tema Dalam musik yang lazim dikenal tema yang diangkat umumnva berkisar pada cinta, duka, dan gembira. Musik kontemporer mengusung tema yang sering kali baru. Misalnya "Tetabuhan Sungut" karya Slamet Abdul Syukur yang mengusung tema eksplorasi kemampuan bunyi mulut manusia
    3 Instrumentasi Dalam musik kontemporer bukan hanya instrumen musik yang lazim dikenal saja, melainkan juga digunakan benda-benda yang menghasilkan bunyi, misalnya generator gelombang bunyi dalam karya Stockhausen. Musik dari Tepukan Tangan karya Steve Reich dan piano yang disumbat dengan sekrup dan benda-benda logam karya John Cage
    4 Partitur Pada musik kontemporer notasi balok dan/atau angka,tidaklah cukup. Konsep musik dalam musik kontemporer sering kali harus disertai petunjuk yang detail tentang gambaran bunyi dan cara memproduksı bunyi tersebut. Itulah mengapa dalam ranah musik kontemporer dikenal pula notasi auditif dan notasi tindakan.


    No comments:

    Post a Comment