Friday, April 5, 2019

SENI TEATER KONTEMPORER

A. KONSEP DAN TEKNIK SENI PERAN TEATER KONTEMPORER

     Seni teater merupakan suatu pertunjukan drama atau sandiwara yang menitikberatkan pada pemeranan. Di Indonesia seni teater banyak macamnya. Di setiap daerah dapat Anda jumpai seni teater yang tidak kalah dengan seni teater dari luar negeri. Jenis seni pertunjukan ini bersifat kolektif,kompleks, rumit dan sa ngat akrab dengan publiknya, yaitu masyarakat seni teater sebagai seni pertunjukan.


     Seni teater kontemporer merupakan seni teater yang mengandung unsur kekinian. Teater ini tumbuh dan berkembang di antara tokoh pegiat teater dan komunitas teater. Seni teater ini tidak menyasar penonton yang banyak pertunjukan yang megah. Pertunjukkannya dilakukan untuk menyampaikan gagasan sutradara pada kalangan yang memahami teater. Sehingga pesan-pesannya dapat tersampaikan secara tepat pada audiensnya

1. Konsep seni teater kontemporer

    a. Pengertian teater kontemporer

         Seni teater kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer memiliki arti kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini jadi, seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui, misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.

    b. Ciri-ciri teater kontemporer adalah sebagai

        1) Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman
        2) Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin sent, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik hingga aksi politik
        3) Merupakan buah pikir atau ide dari sutradara
        4) Menggunaan bahasa nasional atau internasional dalam dialognya.
        5) Pertunjukan diselenggarakan sesuai tema. Bisa dipentas tertutup atau pentas terbuka, tanpa atau dengan panggung.
       6) Berisi nilai atau pesan dari sutradara yang ingin disampaikan pada penonton tertargetnya
       7) Dialognya sebagian dari naskah, sebagian improvisasi.

     Teater kontemporer adalah teater masa kini yang memiliki ciri-ciri berbeda dengan teater teater yang mendahuluinya. Unsur-unsur teaternya lebih total, mengundang semangat pemba ruan, dan membawa ciri tersendiri yang mewarnai gaya permainannya.

   Teater kontemporer di Indonesia pada saat ini sudah mulai bergeser dari bentuk teater baru yaitu teater yang mengandalkan nilai sastranya ke teater yang memiliki unsur teater lebih lengkap ping itu, teater kontemporer banyak dilhami oleh bentuk dan gaya teater tradisional. Adapun kelompok teater kontemporer yang memiliki indikasi dedikasi sebaga berikut
a Bengkel Teater pimpinan W.S. Rendra.
b. Teater Populer pimpian Teguh Karya
c. Teater Kecil pimpinan Arifin C. Noer
d. Teater Mandiri pimpinan Putu Wijaya

Adapun kecenderungan teater kontemporer di Indonesia, yaitu kemampuan bereksperimental seperti berikut
a. Drama non-konvensional, seperti karya karya Akhdiat dan Putu Wijaya.
b. Drama absurd, seperti karya-karya Iwan Simatupang dan Arifin C. Noer
c. Eksistensialisme, seperti karya-karya Iwan Simatupan, Arifin C. Noer, dan Putu Wijaya. Kehidupan gelandangan, seperti karya-karya Iwan Simatupan dan Arifin C. Noer e.

     Teater lingkungan dan warna daerah, seperti karya karya Akhdiat yang memadukan modern dengan kentrung, Wisran Hadi yang mengetengahkan ciri dari teater tradisional Minangkabau. Teater Jeprik Yogyakarta memasukkan tarian ketoprak dan gamelan Jawa dalam teater lingkungan yang dieksperimenkan Kritik sosial, baik yang keras seperti karya W.S. Rendra ataupun yang halus seperti karya N Riantiro. f.

2. Teknik Teater Kontemporer
    Teknik bermain (akting) merupakah unsur penting dalam seni teater kontemporer. Berikut hal- hal yang sangat mendasar berkaitan dengan teknik bermain seni teater kontemporer

a. Teknik muncul
    Teknik muncul adalah cara seorang pemain tampil pertama kali ke pentas yaitu saat masuk ke panggung telah ada tokoh lain, atau ia masuk bersama tokoh lain. Tentu, setelah muncul pemain harus menyesuaikan diri dengan suasana perasaan adegan yang sudah tercipta di atas pentas. Kehadiran seorang tokoh harus mendukung perkembangan alur, suasana, dan perwatakan yang sudah tercipta atau dibangun.

b. Teknik memberi isi
Teknik memberi dilakukan melalui tekanan ucapan yang telah dijelaskan di muka (tekanan dinamik, tekanan nada, dan tekanan tempo.

c. Teknik pengembangan
Teknik pengembangan berkait dengan daya kreativitas pemeran, sutradara, dan bagian estetis.

Dengan pengembangan, sebuah naskah akan menjadi tontonan memikat. Bagi pemain, pengembangan dapat ditempuh dengan beberapa cara, di antaranya sebagai berikut.
1) Pengucapan
Pengembangan pengucapan dapat ditempuh dengan menaikkan atau menurunkan ume dan nada. Dengan demikian setiap kata, frase, atau kalimat dalam dialog diucapkan pemain sadar kapan harus mengucap dengan keras, volume dengan penuh kesadaran. Artinya, setiap lambat, dan rendah.

2) Gesture
Pengembangan gesture dapat dicapai dengan lima cara. Setiap cara, tentu saja, tidak Menaikkan posisi tubuh berarti ada gerakan baik dari menunduk-menengadah, tangan dapat dipisah-pisahkan sebab saling melengkapi dan menyempurnakan.

a) Menaikkan posisi tubuh terkulai menjadi teracung, berbaring-duduk-berdiri, atau berdiri di lantai-kursi-meja.

No comments:

Post a Comment