Wednesday, March 1, 2017

Kritik Karya Seni Rupa

  1. PENGERTIAN KRITIK SENI RUPA Secara umum kritik berarti penyampaian pendapat tentang karya seni. Kritik seni menguraikan persoalan-persoalan seni dalam kaitannya dengan korelasi antara seniman, karya seni, dan public seni. Sejalan dengan perkembangan pemikiran dan memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap dunia seni, kegiatan kritik lalu berkembang memenuhi berbagai fungsi social lainnya. Kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi juga dipergunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni. Kritik seni adalah kegiatan menanggapai karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya seni. Kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi juga dipergunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus bernama sangat memengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah karya seni bahkan dapat memengaruhi penilaian ekonomis (harga jual).
    Kritik seni ditujukan untuk mendeskripsikan , menganalisis menginterprestasi, dan menilai karya seni. Tujuan dari kritik adalah untuk memahami karya seni, dan ingin menemukan suatu cara untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi suatu karya seni dihasilkan, serta memahami apa yang ingin disampaikan oleh pembuatnya, sehingga hasil akhir kritik seni benar-benar maksimal, dan secara nyata dapat menyatakan baik buruknya sebuah karya.
  2. JENIS DAN BENTUK KRITIK

    1. Jenis-jenis kritk
      1. Kritik popular Kritik popular adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja, lebih kepada pengenal atau publikasi sebuah karya. Dalam tulisan kritik popular, umumnya menggunakan gaya Bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam.
      2. Kritik jurnalis Kritik jurnalis adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada public melalui media masaa khususnya surat kabar. Kritik ini hampir sama dengan kritik popular, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik jurnalistik sangat cepat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, terutama karena sifat dari media masaa dalam mengkomunikasikan hasil tanggapannya.
      3. Kritik keilmuan Kritik keilmuan adalah jenis kritik yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuaan, kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk menilai sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, dan disampaikan dengan metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan sering kali dijadikan referensi bagi para kolektor atau curator institusi seni seperti museum, galeri dan lain-lain.
      4. Kritik kependidikan Kritik kependidikan adalah kritik yang bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistic secara estetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini umunya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik ini yang digunakan guru disekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran karya seni.

    2. Bentuk-bentuk kritik
      1. Kritik formalistic Ditujukan terhadap konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitannya dengan unsur-unsur pembentukkannya. Pada lukisannya, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas penyusunan (komposisi) unsur—unsur visual seperti warna, garis, tekstur dan sebagainya yang tedapat dalam karya tersebut. Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni.
      2. Kritik ekspresivistik Dalam kritik ini, kritikus cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau berkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya seni.
      3. Kritik instrumentalistik Dalam kritik ini, karya seni cenderung diskritisi berdasarkan kemampuannya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religious, politik atau psikologi. Pendekatan kritik ini tidak mempersoalkan kualitas formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu.
    Latihan
    1. Untuk dapat memahami dan membuat kritik karya seni rupa, Anda harus memahami pengertian dan kegiatan apresiasi karya seni rupa terlebih dahulu. Jelaskan arti apresiasi secara umum!
    2. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang kritik popular!
    3. Jelaskan tujuan kritik pendidikan!
    4. Jelaskan yang dimaksud dengan kritik instrumentalistik!
    5. Jelaskan yang Anda ketahui tentang kritik ekspresialistik!
    Jawaban
    1. Apresiasi adalah suatu ungkapan perasaan terhadap orang yang membuat karya seni sebagai penghargaan atau penilaian atas hasil kerja kerasnya yang telah ia capai.
    2. Kritik popular adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi umum.
    3. Bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistic secara estetika subjek belajar seni.
    4. Karya seni cenderung diskritisi berdasarkan kemampuannya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religious, politik atau psikologi
    5. Kritikus cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya seni.

  3. FUNGSI KRITIK KARYA SENI RUPA Fungsi kritik seni rupa yang pertama dan utama ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistic estetik karya seni rupa, antara pencipta, karya dan penikmat seni. Fungsi lain ialah menjadi dua mata panah yang saling dibutuhkan, baik oleh seniman maupun penikmat. Seniman membutuhkan mata panah tajam untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan. Seniman memerlukan umpan-balik guna merefleksi komunikasi-ekspresif, sehingga nilai dan apresiasi tergambar dalam realita harapan idealism. Public seni (masyarakat penikmat) dalam proses apresiasinya terhadap karya seni membutuhkan penghubung guna memberikan bantuan pemahaman terhadap realita artistic dan estetik dalam karya seni. Proses apresiasi menjadi semakin terjalin dekat, mana kala kritik memberikan media komunikasi persepsi yang memadai. Kritik dengan gaya Bahasa lisan maupun tulisan yang berupaya mengupas, menganalisis, serta menciptakan sudut interpretasi karya seni, diharapkan memudahkan bagi seniman dan penikmat untuk berkomunikasi melalui karya seni.
  4. MENULIS KRITIK

    1. Deskripsi Suatau proses penguraian atau penggambaran. Paparan ini merupakan penjelasan-penjelasan dasra tentang hal-hal yang tampak seperti visual, atau penggambaran proses dari mulai gagasan dituangkan hingga menghasilkan karya. Paparan deskripsi tidak mengindahkan tafsiran awal sebelum bukti-bukti, data-data, dan fakta pemikiran atau kekaryaan yang berhasil dikumpulkan. Pemakaran deskritif tidak terbatas pada hasil akhir, tetapi dapat pula menurut dari asal-asal (gagasan, tema, teknis, media, dan ungkapan). Oleh karena itu, paparannya meliputi uraian mengenai hal-hal yang dipaparkan secara kasat mata. Paparan deskritif umumnya ditulis sesuai dengan keadaan karya sebagaimana adanya.

    2. Analisis formal Dalam analisi formal diupayakan bagaimana menjelaskan objek kritik dengan sekian data. Proses ini merupakan lanjutan dari yang pertama, mulai menjelaskan bagaimana objek itu diatur menurut kepentingannya, seperti bentuk, luas, warna, garis luar secara khusus dan komposisi. Analisi formal juga termasuk jenis deskripsi, akan tetapi ia bukan hanya menjelaskan mengenai objek, melainkan juga mengikutsertakan kualitas unsur visual. Paparan ini menuju ke arah bagaimana proses distorsi mulai dilakukan. Bermula dari penjelasan gagasan hingga kepada bagiamana ketika bentuk diungkapkan mengalami urutan perubahan-perubahan. Analais formal dimulai dari wujud nyata dalam karya, akan tetapi terdapat langkah kajian yang lebih bersifat sebab-akibat. Analisis formal memperlihatkan usaha untuk menjelaskan karya secara objektif dan hubungannya dengan tafsiran dalam penelaahan.

    3. Interpretasi Interpretasi atau penafsiran. Penafsiran adalah suatau upaya untuk menjernihkan persoalan di dalam proses pengertian, yaitu dengan cara mengungkapkan setiap detail proses interpretasi dengan Bahasa yang tepat. Penjelasan cara kerja seniman dan proses penghubungannya diuraikan sebagai tafsiran yang merujuk kepada suatu proses penemuan seniman, serta meliputi hubungan-hubungan yang dapat ditarik dengan unsur-unsur Bahasa visual yang ditampilakn. Bentuk penilaiaan pada objek seni rupa merupakan penggabungan antar penemuan antara individualitas dengan gagasan, materi, dan pengalaman yang saling berhubungan.

    4. Evaluasi (penilaian) Deskripsi, analisis formal, dan penafsiran atas data-data visual dan pernyataan-pernyataan telah menjadi bagian kelengkapan penilaian. Proses penilaian harus merupakan bagian kritik yang jelas. Jika memberikan kepuasan, artinya penilaian kritikus dapat memenuhi fungsinya sebagai pemahaman. Sebab, kritikus seperti guru yang dapat menentukan tingkat interpretasi dan dapat memuaskan keinginan masyarakat dalam menerima penjelasan dan perkembangan. Latihan
      1. Sebutkan manfaat mengkritik karya seni rupa!
      2. Jelaskan yang dipaparkan penulis kritik dalam tahap deskripsi!
      3. Hal-hal apakah yang harus ada dalam penulisan kritik seni rupa!
      4. Jelaskan yang dipaparkan dalam tahap analisis formal!
      5. Apakah yang dimaksud penafsiran?
      Jawaban
      1. Menjembatani persepsi dan apresiasi artistic estetik karya seni rupa, antara pencipta, karya dan penikmat seni
      2. Paparan ini merupakan penjelasan-penjelasan dasra tentang hal-hal yang tampak seperti visual, atau penggambaran proses dari mulai gagasan dituangkan hingga menghasilkan karya. Paparan deskripsi tidak mengindahkan tafsiran awal sebelum bukti-bukti, data-data, dan fakta pemikiran atau kekaryaan yang berhasil dikumpulkan.
      3. Deskripsi, analisis formal, interpretasi, dan evaluasi.
      4. Paparan ini menuju ke arah bagaimana proses distorsi mulai dilakukan. Bermula dari penjelasan gagasan hingga kepada bagiamana ketika bentuk diungkapkan mengalami urutan perubahan-perubahan. Analais formal dimulai dari wujud nyata dalam karya, akan tetapi terdapat langkah kajian yang lebih bersifat sebab-akibat
      5. Penafsiran adalah suatau upaya untuk menjernihkan persoalan di dalam proses pengertian, yaitu dengan cara mengungkapkan setiap detail proses interpretasi dengan Bahasa yang tepat.

8 comments: